Perjalanan cerita di buku karya Dee ini membawa saya kepada sebuah pemahaman bahwa kita perlu menjadi diri sendiri untuk menghidupkan semua mimpi meskipun hidup ini tak selalu selaras dengan mimpi yang kita bangun. Terkadang kita perlu berputar menjadi sesuatu yang bukan kita demi menjadi diri kita lagi.
Sosok Kugy pada buku ini menurut saya memang menjadi sosok yang tetap mencoba berjalan di jalur mimpinya meskipun dunia menganggap mimpinya itu mustahil untuk bisa menjadikannya sebagai orang yang berhasil. Dari sejak kecil Kugy adalah anak yang penuh imajinasi. Kugy yang berbintang aquarius merasa dirinya adalah seorang agen Neptunus yang bertugas menyampaikan pesan tentang segala sesuatu yang terjadi di dunia kepada dewa Neptunus. Untuk menyampaikannya, Kugy sering menulis surat kepada dewa Neptunus yang kemudian ia buat menjadi sebuah perahu kertas yang lalu ia hanyutkan ke laut sehingga laut menjadi salah satu tempat terfavoritnya. Terkadang, Kugy menghanyutkan perahu kertasnya di perairan sekitar tempat tinggalnya. Kugy percaya bahwa semua air di bumi ini akan berakhir di laut.
Jika dilihat dari penampilannya sepintas, Kugy terlihat seperti orang yang hidupnya berantakan dan tidak memiliki tujuan. Namun bila dilihat secara lebih dalam, dari kecil Kugy sebenarnya mencoba melakukan langkah-langkah kecil untuk memupuk mimipi-mimpinya yaitu menjadi seorang penulis dongeng anak-anak. Dari kecil ia mengikuti berbagai lomba menulis dongeng. Kugy juga cukup mandiri membiayai hidupnya dan ia tidak mau banyak menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Untuk mendapatkan uang, Kugy biasanya menulis cerpen.
Kugy menemukan pangeran sejatinya ketika bertemu dengan sosok Keenan. Keenan yang sama-sama berbintang aquarius juga merasakan keunikan pada Kugy yang membuat dirinya merasa nyaman ketika berada di dekat Kugy. Kugy dan Keenan menemukan kecocokan satu sama lain. Mereka mencetuskan diri mereka sebagai agen Neptunus. Kugy menyampaikan kepada Keenan bahwa sebagai agen Neptunus, mereka memiliki tugas untuk menyampaikan pesan-pesan kepada Neptunus.
Keenan yang tampan dengan rambut panjang layaknya seniman juga memiliki sebuah mimpi besar untuk menjadi seorang pelukis. Namun sayang sekali, mimpi Keenan terhalang oleh papanya yang sangat menginginkannya menjadi seorang pengusaha agar bisa meneruskan bisnis keluarga. Dari kecil, Keenan tinggal bersama omanya di Belanda. Ketika memasuki jenjang kuliah, Keenan diminta oleh papanya untuk kuliah di Bandung karena papanya sebenarnya memiliki kekhawatiran yang besar jika Keenan akan meneruskan hobi melukisnya ke tahap yang lebih serius jika seandainya ia terus dibiarkan tinggal di Belanda.
Keenan memiliki sepupu yang bernama Eko yang tidak lain adalah sahabat Kugy. Kugy juga memiliki sahabat lain yang bernama Noni yang adalah pacar Eko. Berbeda dengan Kugy, Noni adalah gadis muda yang hidupnya tertata rapi namun sayang ia hanya mengikuti alur mimpi orangtua dan bukan menapaki mimpinya sendiri.
Kugy, Keenan, Noni, dan Eko akhirnya kuliah di universitas yang sama di Bandung dan mereka sering menonton bersama setiap malam minggu. Keenan akhirnya sangat tertarik setelah melihat dongeng-dongeng yang ditulis Kugy dan kemudian dengan senang hati membuatkan ilustrasi untuk setiap cerita dongeng yang ditulis oleh Kugy. Keenan sempat melayangkan kritik ketidaksukaannya terhadap cerpen-cerpen yang ditulis oleh Kugy karena Keenan mengganggap cerpen tersebut sangat tidak mencitrakan diri Kugy sesungguhnya dan tidak seperti dongeng yang ditulis oleh Kugy. Hal tersebut membuat Kugy tersadar bahwa cerpen-cerpen yang ia tulis tidak memiliki jiwa dan hanya sekedar untuk mendapatkan bayaran.
Seiring waktu berjalan, rasa Kugy terhadap Keenan terus tumbuh. Namun sayang, Kugy selanjutnya merasa patah hati ketika Noni menjodohkan Keenan dengan saudara perempuannya yang bernama Winda. Winda adalah seorang kurator muda berbakat yang papanya memiliki sebuah galeri lukisan terkenal. Winda yang terpana dengan ketampanan Keenan mencoba berbagai cara untuk menarik perhatian dan simpati Keenan termasuk membeli semua lukisan Keenan yang ia dipajang di galeri papanya. Setelah Keenan merasa karya seninya dihargai oleh orang lain dan berhasil terjual, Keenan kemudian akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah dan menekuni hobi melukisnya dengan serius. Hal tersebut membawa konsekuensi, ia didepak keluar rumah oleh papanya. Alhasil, Keenan mencoba mandiri di atas kakinya sendiri. Ketika keluar dari rumah, Keenan merasa bebas dan merdeka untuk pertama kalinya. Untuk membiayai hidup, Keenan akhirnya pindah ke kosan yang lebih kecil dan mencoba memulai mimpinya sesungguhnya.
Sementara itu, Kugy yang merasa semakin patah hati setelah melihat kenyataan bahwa Keenan akhirnya berpacaran dengan Wanda. Kugy mencoba mengalihkan pikirannya tentang Keenan dengan cara mencari kesibukan baru yaitu menjadi sukarelawan pengajar untuk anak-anak yang kurang mampu. Semua waktu luangnya ia curahkan untuk kegiatan barunya tersebut. Hal ini pada akhirnya menyebabkan Kugy putus dengan pacarnya sejak SMA yang bernama Ojos. Kesibukan Kugy yang semakin padat membuat juga hubungannya dengan Noni dan Eko menjadi semakin renggang. Pada saat tersebut, Kugy merasa sendiri dan terpuruk namun ia berusaha tetap tegar.
Di sisi lain Kugy masih merasa bersyukur karena bisa berbagi ilmu dengan anak-anak didiknya di Sakola Alit. Kugy berhasil menemukan metode jitu agar anak-anak didiknya bisa semangat belajar yaitu membuatkan mereka cerita dongeng tentang diri mereka sendiri. Hal ini membuat anak-anak Sakola Alit menjadi senang membaca dan semakin akrab dengan Kugy. Kugy merangkum kisah dongeng anak-anak di Sakola Alit tersebut ke dalam sebuah buku yang ia tulis tangan sendiri yang ia beri judul "Jenderal Pilik dan Paukan Alit".
Suatu hari, salah seorang teman Kugy yang juga pengajar di Sakola Alit mendatangkan teman kuliahnya yang jago menggambar dengan harapan anak-anak di Sakola Alit menjadi senang menggambar. Ternyata orang yang diundang tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Keenan. Kugy yang telah mencoba menghindar sejauh mungkin dari Keenan merasa takdir mempermainkan hidupnya karena ia dipertemukan kembali dengan orang yang terus coba ia hindari.
Kedatangan Keenan di Sakola Alit membawa angin segar bagi anak-anak, mereka sangat bahagia dan meminta Keenan untuk menggambarkan hal-hal yang mereka sukai. Keenan terpana saat membaca buku tulis Kugy tentang kisah dongeng Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy akhirnya menyerahkan buku tersebut kepada Keenan. Keenan tiba-tiba menemukan hasrat yang besar untuk melukis kisah dongeng Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Hasil karya lukisannya tersebut mendapat pujian dari Wanda dan kemudian dipamerkan di galeri lukisan milih papanya Wanda.
Suatu hari, Noni ingin memperbaiki hubungannya dengan Kugy dengan cara mengundang Kugy untuk hadir di acara ulang tahunnya yang kebetulan diselenggarakan di rumah Wanda. Setelah mengetahui bahwa acara tersebut diselenggarakan di rumah Wanda, Kugy menggelamkan niatnya untuk hadir. Ketidakhadiran Kugy di pesta ulang tahun tersebut membuat Noni marah mesar karena sesungguhnya acara tersebut dirancang oleh Noni untuk bisa menobatkan Kugy sebagai sahabat sejatinya.
Di akhir acara ulang tahun Noni, Wanda yang mabuk berat mengeluarkan unek-unek perasaannya terhadap Keenan. Selama berhubungan dengan Keenan, Wanda merasa telah dikecewakan dan mengganggap Keenan tidak pernah mencintainya dengan sepenuh hati. Akhirnya tanpa sengaja, Wanda mengungkapkan bahwa sebenarnya ialah orang satu-satunya yang membeli semua lukisan Keenan yang pada saat itu kebetulan ia simpan di bawah kolong tempat tidurnya. Melihat kenyataan tersebut, Keenan merasa bahwa harga diri dan percaya dirinya hancur berkeping-keping. Keenan memutuskan untuk mengambil semua lukisan yang telah dibeli secara diam-diam oleh Wanda dan ditambah lukisannya yang belum terjual tentang Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Keenan lalu mengirim semua lukisan tersebut kepada teman lama mamanya di Bali yang ia biasa sapa dengan sebutan Poyan yang kebetulan juga seorang pelukis.
Dalam keterpurukan, Keenan mencoba terus bertahan dan menghidupi dirinya dengan uang seadanya. Ia merasa lumpuh untuk melukis kembali. Selang beberapa lama, ia mendapat kabar gembira dari Bali. Ternyata salah satu lukisannya yang berjudul Jenderal Pilik dan Pasukan Alit dibeli oleh salah seorang pecinta lukisan yang langsung jatuh cinta pada lukisan tersebut. Lalu, Keenan memutuskan untuk hijrah ke ke rumah Poyan di Ubud Bali. Ia hanya memberi tahu tentang kepergiannya ini kepada mamanya seorang.
Di Ubud, Keenan bertemu dengan keponakan Poyan yang bernama Luhde yang lambat laun menjadi seseorang yang mengganti kehampaan hati Keenan. Namun jauh di lubuk hati Keenan terdalam, posisi Kugy di hatinya tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Hal ini ternyata dirasakan oleh Luhde sehingga Poyan mengingatkan Luhde untuk tidak terlalu jatuh cinta kepada Keenan sampai Keenan benar-benar melupakan cinta masa lalunya dan memberikan hatinya seutuhnya kepada Luhde.
Di Ubud, setiap harinya Keenan melukis berbagai kisah dongeng yang tertulis pada buku Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang pernah diberikan oleh Kugy. Lukisan-lukisan yang dihasilkan Keenan kemudian menjadi sangat diminati oleh para kolektor lukisan dan namanya menjadi sangat tekenal dikalangan para pecinta lukisan. Pembeli lukisan pertama Keenan selalu jeli melihat alur jiwa Keenan dalam melukis sehingga ia selalu tahu kapan lukisan Keenan rampung sehingga ia bisa segera koleksi.
Di Bandung, Kugy yang merasa sangat dijauhi oleh Noni sahabatnya. Lalu Kugy memutuskan untuk mengambil kuliah semester pendek agar ia bisa segera menyelesaikan kuliahnya dan terlepas dari rasa yang membuatnya tidak nyaman saat harus bertemu dengan Noni setiap hari. Menjelang sidang akhir kuliah, Kugy memutuskan untuk pindah ketempat kos ke lokasi yang lebih dekat dengan kampusnya. Saat itulah akhirnya, Eko sahabat lama Kugy kembali menjalin relasi dengannya. Bahkan, Eko sempat membantu Kugy dalam proses menulis skripsi. Hal tersebut ternyata membawa kecemburuan pada Noni. Noni menganggap Eko memiliki rasa terhadap Kugy dan menuduh Kugy telah merebut pacarnya.
Kugy merasa sangat kecewa dengan apa yang dituduhkan oleh Noni namun ia tidak bisa berbuat banyak. Setelah selesai kuliah, Kugy akhirnya ditawarkan bekerja di perusahaan periklanan milik teman kakaknya. Di tempat kerja barunya ini, Kugy akhirnya berhasil mencetuskan berbagai ide unik dan fresh yang membuat karirnya melejit. Remi yang merupakan bos Kugy di perusahaan tersebut ternyata jatuh cinta terhadap kepribadian Kugy yang unik. Selang beberapa lama mereka pun akhirnya berpacaran. Hubungan Remi dengan Kugy sempat membuat patah hati para wanita yang banyak menaruh hati kepada Remi yang merupakan salah satu pemuda tampan yang sukses dan kaya.
Suatu hari, Keenan merasa kehilangan antusiasme untuk melukis kembali. Semua kisah dongeng tentang Jenderal Pilik dan Pasukan Alit telah rampung ia tuangkan ke dalam lukisan. Keenan merasa tidak bisa melukis lagi. Usaha Luhde untuk membangkitkan hasrat Keenan untuk melukis lagi ternyata gagal. Keenan juga harus menerima kenyataan bahwa ia ia harus kembali ke Jakarta karena papanya tiba-tiba sakit parah. Kepergian Keenan ke Jakarta tentu saja membawa angin kesedihan bagi Luhde, namun Keenan berjanji akan kembali lagi ke Ubud menemui Luhde.
Sesampainya di Jakarta, Keenan senantiasa menemani papanya yang sedang sakit. Kehadiran Keenan membuat kemajuan terhadap kesehatan papanya yang selama ini sebenarnya memendam rasa rindu yang mendalam terhadap putra sulungnya tersebut. Keenan juga menggantikan posisi ayahnya dalam mengelola perusahaan.
Noni akhirnya menemukan kenyataan bahwa anggapan buruknya terhadapa Kugy ternyata tidak terbukti. Salah seorang penghuni baru kamar kosan yang dulu dihuni oleh Kugy menyerahkan kotak hadiah yang dulu Kugy sempat ingin serahkan kepada Keenan saat hari ulang tahun Keenan. Noni sadar bahwa Kugy sangat mencintai Keenan. Untuk memperbaiki kesalahannya tersebut, Noni akhirnya minta maaf kepada Kugy sehingga hubungan persahabatan mereka kembali bersemi. Noni pun mengundang Kugy untuk hadir di acara pertunangannya dengan Eko nanti.
Selain Kugy, Eko dan Noni juga mengundang Keenan. Tanpa disengaja Kugy dan Keenan bertemu untuk pertama kalinya setelah berpisah sekian lama di acara pertunangan Eko dan Noni. Pertemuan ini membuka kembali kepedihan di hati Kugy. Di sinilah Kugy dan Keenan bercerita satu sama lain bahwa mereka sudah memiliki pasangan. Kugy dengan bos tempat ia bekerja sedangkan Keenan dengan seorang gadis Bali.
Selanjutnya, dari pertemuan tersebut Keenan mengajak Kugy untuk mengunjungi kembali Sekolah Alit. Kenyataan pedih mereka temui saat mengetahui bahwa Jenderal Pilik telah tiada. Sepulangnya dari tempat tersebut, Keenan kemudian mengajak Kugy mengunjungi salah satu tempat terfavoritnya dulu yaitu sebuah pantai yang indah bernama Pantai Ranca Buaya. Kepergian Kugy bersama Keenan sempat membuat Remi cemas karena Kugy menghilang dan tidak bisa dihubungi.
Selang beberapa waktu Keenan dan Kugy berniat untuk membuat buku dongeng beserta versi lukisan dari cerita Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Proyek ini membuat Kugy menjadi tidak fokus terhadap pekerjaannya sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Kugy menyampaikan kepada Remi bahwa ia akan serius fokus kepada mimpi-mimpinya. Keputusan tersebut membuat Remi merasa hubungannya lebih lepas dengan Kugy karena tidak ada batasan antara atasan dan bawahan lagi. Mereka kemudian berlibur ke Bali dan tidak sengaja Kugy bertemu dengan Luhde saat Remi mengunjungi Pak Wayan di Ubud untuk menanyakan lukisan-lukisan Keenan. Pertemuan dengan Kugy membuat Luhde sadar bahwa Kugylah orang yang selama ini dicintai oleh Keenan. Ia teryakini setelah melihat tulisan tangan Kugy yang sama dengan tulisan tangan di buku dongeng yang sering di bawa oleh Keenan.
Tanpa disengaja ketika sekembalinya dari Bali, Remi bertemu dengan Keenan. Remi menyampaikan niatnya untuk melamar pacarnya.
Dari foto-foto yang diambil Kugy di Bali, ia menunjukkan salah satu karya foto terfavoritnya yaitu foto Luhde yang sedang bersembahyang di pura. Dari sinilah Kugy menghadapi kenyataan bahwa orang yang ia foto tersebut tidak lain adalah pacar Keenan setelah ia mendapat sedikit penjelasan dari Remi.
Ketika Remi melamar Kugy, hati Kugy gelisah memikirkan apakah Remi adalah orang yang tepat menjadi pasangan hidupnya. Kugy kemudian menghilang untuk sementara untuk menemukan keputusan yang tepat. Ia menghabiskan waktu untuk menyendiri di rumah kakak laki-lakinya yang bernama Karel.
Kepergian Kugy membawa keresahan bagi Keenan. Ia kemudian menanyakan dimana keberadaan Kugy kepada Noni. Noni yang ternyata tidak mengetahui dimana keberadaan Kugy lalu mencoba menanyakan keberadaan Kugy kepada Remi . Pada saat inilah Keenan tahu kalau Remi adalah pacar Kugy. Di saat yang sama Noni juga sempat bercerita bahwa Kugy sebenarnya cinta mati kepada Keenan. Mendengar hal tersebut, Keenan langsung mencari Kugy ke rumah Karel.
Pertemuan antara Kugy dan Keenan ini menjadi pertemuan dimana mereka mengungkapkan perasaan mereka sesungguhnya. Mereka memutuskan untuk tetap mencoba menjalani takdir bersama pasangan masing -masing. Keenan merasa Remi adalah orang yang tepat sebagai pendamping Kugy.
Di keesokan harinya, Kugy memutuskan untuk menerima lamaran dari Remi. Ia kemudian menyerahkan harta karun rahasianya yaitu sebuah buku dongeng yang dulunya mau ia hadiahkan kepada Keenan. Keenan pun kemudian memutuskan untuk tinggal di Bali bersama Luhde setelah ia mendapat restu dari papanya. Papanya Keenan akhirnya mau melepaskan Keenan ke Bali meskipun hatinya terkadang masih merasa bersalah saat mengingat bahwa dulu orang yang biasa dipanggil oleh Keenan dengan sebutan Poyan adalah mantan kekasih istrinya.
Setelah membaca dongeng yang dihadiahkan oleh Kugy, Remi tersadar bahwa buku dongeng itu sebenarnya bukanlah untuk dirinya melainkan untuk Keenan. Remi lalu menemui Kugy dan meminta Kugy untuk tidak memaksakan perasaannya terhadap Remi karena Remi merasa Kugy masih mencintai Keenan. Mendengar perkataan dari Remi, Kugy hanya bisa pasrah dengan takdir yang harus ia hadapi.
Di sisi lain, hubungan Keenan dengan Luhde juga sedang mengalami gelombang besar. Luhde menyadari bahwa ia tidak ingin bernasib sama dengan pamannya yang hanya menunggu cinta tanpa suatu kepastian. Luhde mencoba bersikap dewasa dan menyampaikan kepada Keenan bahwa ia tahu bahwa hati Keenan sesungguhnya bukanlah untuk dirinya. Dengan lapang dada, Luhde menyampaikan bahwa hati itu tidak perlu memilih karena hati itu sebenarnya sudah dipilih. Luhde juga meminta Keenan untuk kembali kepada Kugy.
Selang waktu berlalu, Kugy dan Keenan yang sama-sama sendiri tanpa disengaja dipertemukan kembali oleh radar Neptunus di pantai yang dulu pernah mereka kunjungi bersama yaitu Pantai Ranca Buaya. Dari sinilah kisah cinta para agen Neptusnus berakhir bahagia selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar