Minggu, 07 April 2013

PARADISA (PARADE DI DESA)



Dimana Langit Dipijak Disitu Bumi Dijunjung. Mungkin itulah salah satu peribahasa yang bisa menggambarkan cuplikan dari kegiatan Paradisa di Semi Palar, dimana dalam kehidupan keseharian kita harus menghormati budaya dan adat istiadat dimana kita tinggal.

                                  

Seiring berkembangnya jaman dan majunya teknologi, kita sebagai bangsa Indonesia tanpa disadari sering hanyut dan terbawa arus budaya asing yang tidak semuanya baik diterapkan di negeri tercinta kita ini. Budaya asli kita seakan-akan tenggelam oleh gemerlapnya budaya asing yang menyilaukan mata.

Salah satu tujuan dari kegiatan Paradisa ini adalah membangun dan menghidupkan kembali cahaya budaya tradisional pada diri anak bangsa. Budaya tradisional ini merupakan "intangible heritage" yang perlu senantiasa dijaga kelestariannya. Kegiatan Paradisa ini cukup sederhana yaitu mengajak anak-anak bermain dalam suasana budaya Sunda. Meskipun saya sendiri bukan orang Sunda, tetapi saya mencoba untuk ikut belajar bersama anak-anak tentang budaya Sunda. Paling tidak mulai belajar berbahasa Sunda dan mengenal beberapa lagu dan permainan tradisional khas tanah Sunda (ulin di lembur).

                                 

Pada kegiatan ini, anak-anak diajak mengenakan pakaian tradisional seperti "baju pangsi" untuk anak laki-laki dan "kain/kebaya" untuk anak perempuan. Di awal kegiatan, anak-anak diajak berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Sunda seperti mengucapkan salam (wilujeng enjing), permisi (punten), maupun terima kasih (hatur nuhun). 

Lalu anak-anak diajak mencari  "Akang Kabayan" dan "Nyi Iteung". Mereka berjalan keliling komplek di sekitar sekolah untuk menanyakan kepada penduduk sekitar tentang dimana keberadaan Akang Kabayan dan Nyi Iteung. Ternyata mereka antusias menanyakan keberadaan Akang Kabayan dan Nyi Iteung dengan menggunakan Bahasa Sunda yang paling sederhana seperti "Punten, aya Kabayan?". Bahkan ada juga anak yang mengucapkan kata "punten" kepada binatang yang mereka lihat selama perjalanan.


Akhirnya anak-anak berhasil menemukan Akang Kabayan dan Nyi Iteung di lapangan rumput. Akang Kabayan ternyata sedang sibuk mengurus ayamnya dan Nyi Iteung ternyata sedang sibuk menapih beras dan menyapu halaman. Anak-anak terlihat bersemangat ingin memberi makan beras kepada ayam milik Akang Kabayan. Ada juga anak-anak yang mencoba membantu Nyi Iteung untuk membersihkan beras dan menyapu halaman.




Setelah selesai berkenalan dengan Akang Kabayan dan Nyi Iteung, anak-anak diajak makan bersama atau dalam tradisi Sunda biasa disebut dengan "Bancakan". Dengan beralaskan daun pisang, anak-anak beserta kakak-kakak makan nasi liwet bersama dengan lauk pauk yang ala kadarnya seperti tempe, tahu, ikan asin, lalapan, dan sambel tomat. Oya ada juga pisang (cau) sebagai pencuci mulut. Mungkin bagi anak-anak, itu adalah moment pertama mereka makan bersama, saling berbagi dan sesekali bercerita tentang  bagaimana rasa makanan yang sedang mereka santap. Di awal, ada anak-anak yang sempat mengatakan bahwa mereka tidak suka dan tidak mau makan hidangan desa yang telah disipakan. Namun, setelah diajak mencoba dan melihat teman-teman mereka asyik makan bersama, mereka akhirnya ikut menyantap hidangan tersebut dengan lahapnya. Bahkan, ada juga yang minta tambahan porsi makanan karena menurut mereka rasa makanannya enak.

                                 

                                  


Setelah selesai menyantap hidangan desa, anak-anak mencoba bermain bersama seperti main bakiak ataupun lompat tali. Ada juga yang sangat antusias ingin lanjut bermain dengan ayam milik Akang Kabayan. Oya anak-anak juga sempat bermain "oray-orayan" dan "kucing tangkap tikus".




Suasana desa dalam kegiatan Paradisa kemarin terasa sangat menyenangkan. Ketika di akhir kegiatan anak-anak ditanya bagaimana tanggapan mereka pada kegiatan Paradisa, mereka menjawab bahwa kegiatan tersebut "seru" dan mereka menantikan kegiatan semacam ini di lain waktu.

Kalau di atas adalah beberapa cuplikan foto dan cerita singkat tentang Kegiatan Paradisa yang dilakukan oleh Kelompok Cemara (TK B) dan Kelompok Kersen (TK A), di bawah ini adalah cuplikan foto Kegiatan Paradisa yang dilakukan oleh Kelompok Jati (PG).



                                   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar