Tahura atau dago pakar adalah salah satu wisata alam yang didominasi oleh pepohonan pinus yang sangat menyejukkan. Obyek wisata ini sangat ramai dikunjungi terutama saat liburan (Sabtu, Minggu). Obyek wisata yang menarik di tempat ini adalah Monumen Ir. H. Juanda, Gua Belanda dan Gua Jepang, PLTA (menampung air sungai Cikapundung untuk penghasil listrik), berbagai flora dan fauna serta 2 buah Curug (air terjun) yaitu Curug Dago dan Curug Omas.
Curug Dago
Tingginya sekitar 10 m dan letaknya berdekatan dengan Taman Budaya Provinsi Jawa barat (Dago Tea House). Dibandingkan dengan tempat-teman menarik lainnya di Tahura, Curug Dago paling jarang dikunjungi oleh para pengunjung. Letaknya 800 m dan di tempat ini tersimpan kisah masa lalu Kerajaan Thailand. Di dekat air terjunnya terdapat dua buah prasasti batu tulis peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) yang dulu pernah berkunjung ke tempat ini sekitar tahun 1818.
Gua Jepang dan Gua Belanda
Ada 4 lubang masuk ke dalam Gua Jepang yang mulut guanya saling berhubungan. Lorongnya sangat gelap tapi banyak yang menyediakan sewa senter sekitar gua dan ada guidenya juga. Diamater lubangnya lebih besar dibanding Gua Belanda. Gua Belanda menurut sejarahnya terbagi menjadi beberapa ruangan seperti ruang introgasi dan ruang penahanan serta ruang pos-pos pengintaian untuk pertahanan. Gua ini bisa menembus bukit menuju Maribaya Lembang.
Curug Omas
Curug ini tingginya sekitar 30 m yang masuk ke dalam kawasan Maribaya. Dengan melewati jalan setapak sekitar 5 km dari Gua Belanda kita bisa mencapai tempat ini. Di Curug Omas tersedia jembatan layang yang memudahkan kita untuk mengamati keindahan air terjun yang suaranya bergemuruh. Di sekitar curug banyak warung yang menyediakan makanan serta banyak juga kera-kera yang berkeliaran mengharapkan makanan dari pengunjung
Maribaya
Maribaya berasal dari nama seorang perempuan yang sangat cantik yang menjadi sumber kehebohan bagi kaum laki-laki.Saking terpesona oleh kecantikannya, pemuda-pemuda di kampungnya sering cek-cok sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi pertumpahan darah. Itulah gambaran keindahan Maribaya tempo dulu. Karena keindahannya, lokasi pamandian air hangat yang ada di tempat ini diabadikan dengan Maribaya. Keelokan pemandangan disertai desiran air terjun digambarkan bagai seorang gadis cantik jelita yang membuat setiap pemuda bertekuk lutut.
Sejak mulai dikembangkan tahun 1835 oleh Eyang Raksa Dinata, ayah Maribaya, lokasi objek wisata itu berhasil mengubah kehidupan Eyang Raksa Dinata yang sebelumnya hidup miskin menjadi berkecukupan. Banyak orang yang berkunjung ke tempat tersebut. Mereka tidak hanya datang untuk berekreasi menghirup udara segar alam pengunungan dan perbukitan, tetapi banyak juga yang berobat dengan cara berendam di air hangat.
Eyang Raksa Dinata yang sebenarnya hanya ingin menghindari pertumpahan darah di kampungnya, malah mendapat berkah kekayaan setelah mengelola sumber air panas mineral yang dapat dipergunakan untuk pengobatan itu. Keluarga Maribaya memperoleh penghasilan dari para pengunjung yang datang berduyun-duyun.
Namun sayang yang terjadi saat ini, pemandian air panas Maribaya sudah tenggelam oleh keberadaan tempat pemandian air panas Sari Ater yang letaknya lebih strategis di jalan Bandung-Subang.
CATATAN PERJALANAN 9 April 2011
Perjalanan kali ini dilakukan bersama teman-teman BPC Bandung. Di depan Terminal Dago, aku bertemu dengan teman-teman yang awalnya hanya aku bisa lihat di facebook. Oya sahabatku Kei dan Funy juga ikut dalam perjalanan hari ini. Ternyata orang pertama yang kumpul di tempat meeting point pukul 06.45 adalah aku sendiri (aneh...biasanya aku selalu telat datang) lalu disusul oleh Om Hendi dan teman-teman lainnya.
Kumpul di depan Terminal Dago |
Mencari Curug Dago |
Mampir di sekolah alam |
Baru pukul 08.00 setelah semua berkumpul sekitar 16 orang, perjalanan dimulai. Tujuan pertama adalah melihat keindahan Curug Dago. Kami melewati kampus kesayangan Kei dulu di Universitas Padjajaran. Terlihat wajah terharu pada Kei saat ia menemukan kembali masa lalunya yang telah berlalu dengan menyimpan begitu banyak kenangan sampai-sampai ia menceritakan banyak kenangan yang ia alami dan ia ingin sekali kuliah kembali seperti dulu (apa kamu yakin Kei? mau sekolah lagi....??).
Foto dulu sebelum menuju ke Curug Dago |
Curug Dago |
Prasasti Raja Thailand |
PLTA |
Menaiki 100 tangga |
Pertunjukan dangdut di Tahura |
Petunjuk arah menuju Gua Jepang dan Gua Belanda |
Curug Omas |
Menaiki jembatan goyang |
Berpose di atas Jembatan Curug Omas |
Foto Keluarga |
Berunding dan Istirahat |
Berpose di tugu |
Kolam Putri Duyung Maribaya |
Curug Maribaya |
Gerbang 2 Maribaya |
Nunggu jemputan |
Beli tahu |
Gwen dan Sule |
Kei lagi menggoda ABG |