Gunung Gede |
Perjalanan kali ini sebenarnya sudah direncanakan sebulan sebelumnya. Tanggal 22 April 2011, aku berangkat dari Bandung menuju Jakarta menggunakan travel Cipaganti sekitar pukul 07.00. Sampai di Kebon Jeruk Jakarta lalu dijemput oleh Kem sekitar pukul 09.30 "telat dari jadwal sih...karena katanya sibuk packing". Dengan motor, kami menuju ke tempat berkumpulnya tim yang lain ( Fikri dan Feyang) yaitu di deket rumahnya si Apur "siluman babi ganteng". Setelah semuanya berkumpul barulah kami menuju ke tempat kediamannya Bang Slamet. Di sana kami bertemu juga dengan Ezi Carter "pacarnya Nick Carter atau Aairon Carter...belum jelas" dan packing ulang barang-barang bawaan.
Pukul 13.00 kami barulah berangkat menuju ke daerah Base Camp Sores Cipinang (tempat berkumpulnya tim Gravell yang lain). Sebelumnya kami makan siang dulu mengisi perut yang keroncongan. Kami menuju ke meeting point menggunakan angkot dan bus. Kami tiba sekitar pukul 15.00 dan langsung menaikan barang bawaan ke mobil truk tentara, tapi sebelumnya menunggu dulu teman yang lain yang belum datang padahal kita sebenarnya sudah telat dari jadwal yang direncanakan.
Di Truk Tentara |
Sesampainya di kaki Gunung Putri, truk kami kehabisan tenaga untuk menanjak sehingga terpaksa kami harus turun dan jalan kaki di guyuran hujan rintik-rintik. Pukul 21.00, kami sampai di sebuah rumah yang biasanya digunakan sebagai tempat peristirahatan sementara oleh pendaki. Hari sudah malam dan kami segera beristirahat mengumpulkan tenaga untuk pendakian esok hari. Sebelum tidur kami makan malam dengan menu nasi bungkus dan ditambah segelas teh manis hangat untuk mendinginkan tubuh yang kedinginan.
Keesokan harinya sekitar pukul 05.00, para pendaki lain sudah ada yang bersiap-siap memulai pendakian sedangkan tim kami masih tidur lelap dan baru bangun sekitar pukul 06.00. Sebelum berangkat, kami sarapan pagi terlebih dahulu sambil memasak beberapa buah kentang sebagai perbekalan untuk pendakian. Kami baru mulai pendakian sekitar pukul 07.00 lewat jalur Gunung Putri. Fikri terlihat sangat bersemangat memulai pendakian perdananya ini dan ia membawa carrier yang cukup berat "selamat berjuang ya Fikri...!!!".
Anggota Tim |
Berpose sebelum memulai pendakian |
Makan kentang rebus |
Di perjalanan kami memakan perbekalan kentang dan rasanya enak banget ditambah saos. Beberapa jam sebelum menuju ke punjak, hujan pun turun sehingga jalan menjadi sedikit licin jadi aku harus berhati-hati agar jangan sampai terpleset. Kalau sampai terpleset dan tidak ada yang menolong wah gawat banget, soalnya teman-temanku yang lain tertinggal cukup jauh di belakangku. Di tengah penjalanan aku bertemu penjual nasi bungkus seharga Rp 5.000/bungkus dan aku langsung membeli 3 bungkus. Aku sampai di Lembah Suryakencana sekitar pukul 11.30 dan ternyata lembah tersebut sangat luas dan berkabut serta dipenuhi oleh padang Bunga Edelweis. Sesampainya di sana aku mencari anggota tim panitia gravell. Saat berhasil menemukannya, aku diminta beristirahat terlebih dahulu serta disuguhkan teh manis hangat sambil menunggu kedatangan yang lain.
Akhirnya Kem datang sekitar pukul 12.30 lalu kami makan siang dulu sambil menunggu yang lain. Kemudian datanglah Ezi ikut bergabung dan setelah itu barulah kami membangun tenda dan beristirahat di tenda. Fikri dan Feyang akhirnya baru bisa menyusul kami sekitar pukul 15.00 dengan wajah kelelahan, bahkan Fikri kelihatan sangat pucat, ini mungkin karena ini pengalaman pertamanya merasakan sensasi mendaki gunung setinggi Gunung Gede yang memiliki ketinggian sekitar 2.958 m.dpl.
Sore harinya Kem masak nasi liwet dan aku tidak bisa membantu karena ga bisa masak "maaf ya". Sambil menunggu nasi liwetnya tersaji, aku menunggu undian doorprize sambil berbincang-bincang dengan pendaki lain yang sampai saat ini ga ada yang bisa kuingat siapa nama mereka. Setelah menunggu cukup lama akhirnya keluar juga no undian 62 dan aku langsung balik ke tenda tanpa tahu hadiah apa yang diperoleh karena ternyata nasi liwet spesial buatan Kemsy sudah menunggu. Walaupun hasil nasi liwetnya sedikit aneh tapi bagiku tetap enak karena dibuat oleh Kem "he... he... he...". Setelah perut kenyang lalu waktunya tidur deh...
Tenda |
Malam di Suryakencana |
Diantara Bunga Edelweis |
Padang Bunga Edelweis Penuh Ranjau |
Foto Bersama |
Keesokan paginya, kami disambut dengan cuaca yang pagi yang cukup cerah dan kami gunakan untuk acara foto-foto diantara bunga-bunga edelweis yang menawan tapi aku fotonya sedikit berhati-hati karena ternyata disana banyak ranjau. Setelah sarapan pagi nasi plus ikan sarden yang super enak karena pedas, kami langsung membereskan tenda. Pukul 09.oo kami pun memulai perjalanan pulang dan mampir ke Puncak Gunung Gede. Di puncak Gunung Gede turun hujan sehingga kami terpaksa beristirahat sejenak menunggu hujan reda.
Packing Dulu Sebelum Pulang |
Hujan Rintik-Rintik Sebelum Berangkat |
Lalu kami melewati Kawah Gunung Gede yang masih aktif mengeluarkan belerang. Kami lalu turun menuju jalur Cibodas melewati tanjakan setan, sungai yang airnya hangat, Kandang Badak serta Batu Kukus. Di Kandang Badak atau Lebak Saat (2.220 m.dpl), banyak terdapat batu yang berasal dari letusan Gunung Gede serta sumber mata air sehingga tempat ini banyak digunakan oleh pendaki untuk mendirikan tenda.
Kehujanan di Puncak Gede |
Puncak Gunung Gede |
Curug Cibeureum |
Jembatan Kayu |
Sampai sekarang masih terus menanti perjalanan selanjutnya.
Semangat.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar