Minggu, 27 Februari 2011

[Srikandi] Berkenalan Dengan Nenek Jisi

Awal minggu kemarin, teman-teman Srikandi diajak oleh Kak Na dan Kak Puspa  berkenalan dengan Nenek Jisi yang sedang mencari 7 saudaranya yang tersebar di seluruh dunia seperti Amerika, Australia, Cina, Italia, Kenya, Mexico, dan Rusia. Nenek Jisi meminta bantuan dari teman-teman Srikandi untuk mencari saudara-saudaranya tersebut. Sebelum melakukan perjalanan keliling dunia membantu Nenek Jisi, teman-teman Srikandi mengenakan baju dari berbagai negara. Oya si Otong juga tidak mau ketinggalan lho untuk ikut jalan-jalan keliling dunia bersama Nenek Jisi dan teman-teman Srikandi. Teman-teman Srikandi membantu membuatkan baju baru untuk si Otong agar si Otong terlihat lebih keren. 


Wow...keren-keren ya bajunya



Baju baru si Otong

[Gatotkaca] Keliling Dunia Bersama Sapu Terbang

Memasuki tema baru yaitu Perjalanan Keliling Dunia, si Petok mengajak teman-teman Gatotkaca membuat sebuah kendaraan ajaib yang bernama sapu terbang. Sapu terbang ini akan digunakan oleh teman-teman Gatotkaca untuk berkeliling dunia menjelajahi tempat-tempat yang unik dan menarik. Asyik dan seru pastinya.



Menghias sapu terbang biar keren


Hore...terbang...terbang...terbang...

Minggu, 13 Februari 2011

Jalan-Jalan Yuk...


Jalan-jalan tidak harus dilakukan dengan pergi ke tempat wisata seperti kebun binatang ataupun tempat rekreasi. Jalan-jalan juga bisa dilakukan dengan melihat lingkungan sekitar seperti yang dilakukan oleh anak-anak Kelompok Gatotkaca (PG).

Dengan  berbekal sebotol air minum, anak-anak Kelompok Gatotkaca diajak menyusuri perkampungan yang ada di sekitar sekolah. Meskipun hanya menyusuri perkampungan, anak-anak Kelompok Gatotkaca terlihat sangat antusias. Mereka begitu bersemangat saat diajak menuruni dan menaiki anak-anak tangga serta menyusuri lorong-lorong sempit. Bagi mereka hal ini merupakan sebuah pengalaman yang menarik. Saat ada salah seorang teman yang menuruni anak-anak tangga, anak-anak yang lain memberikan semangat kepada teman mereka tersebut.

Walaupun perjalanannya cukup jauh, mereka tidak mengeluh capek. Sepanjang perjalanan mereka terlihat asyik mengobrol dan membahas apa saja yang mereka temui, seperti membahas pohon, binatang, kendaraan sampai membahas kenapa ada banyak sampah berserakan di jalan. Sempat juga terlontar dari  Suci kalimat “Beli kerupuk mang”, saat ia melihat ada mang penjual kerupuk yang membawa gerobak lewat di jalan.

Kegiatan jalan-jalan ini diakhiri dengan acara piknik bersama di lapangan rumput sekolah. Anak-anak Gatotkaca memakan bekal yang mereka bawa dari rumah sambil bercerita dengan teman-teman mengenai apa saja yang telah mereka temui selama perjalanan. Pengalaman jalan-jalan yang mereka alami ini bisa menjadi sebuah kenangan tersendiri yang mungkin akan mereka ceritakan kembali kepada teman atau keluarga.

Dari kegiatan jalan-jalan ini, anak-anak Kelompok Gatotkaca diajak juga untuk lebih mengasah panca indera dan berbagai ketrampilan mereka seperti keterampilan berkomunikasi saat berkegiatan dengan teman-teman, melatih keterampilan untuk mengurus diri sendiri,  menolong dan menjaga teman, serta mengikuti instruksi Kakak. Kegiatan ini juga bermanfaat agar anak-anak bisa memvisualisasikan apa yang telah mereka pelajari di sekolah (tidak sekadar membayangkan) karena mereka akan lebih mudah menangkap apa yang mereka pernah lihat dengan mata dan mengingatnya untuk jangka waktu lama.

Selasa, 08 Februari 2011

MAKAN SIANG BERSAMA TUHAN

Hari ini aku membaca sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang ingin sekali bertemu dengan Tuhan. Oleh karenanya, ia pun pergi mencari-cari Tuhan sambil membawa koper kecil. Koper kecil itu penuh dengan makanan yang mungkin sangat dibutuhkannya selama perjalanan mencari Tuhan.

Akhirnya di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang duduk sendiri di sebuah taman dengan tatapan yang sedih. Anak laki-laki itu menghampiri si nenek dan menawarkan makanan yang ia bawa dalam koper kecilnya. Nenek itu menerima dengan senang makanan yang ditawarkan si anak laki-laki. Nenek tersebut terlihat sangat kelaparan sehingga si anak laki-laki merasa sangat senang karena bisa menawarkan makanan yang ia bawa. Nenek tersebut hanya tersenyum saat menerima pemberian si anak laki-laki dan tidak pernah menyampaikan sepatah kata pun.

Ketika senja tiba, si anak laki-laki merasa sangat kelelahan dan ia lalu bangkit pergi. Setelah beberapa langkah ia berjalan, ia menoleh ke arah si nenek kemudian ia berlari mendatangi si nenek dan memeluknya. Saat si anak laki-laki tiba di rumah, ia terlihat sangat bahagia sehingga membuat ibunya bertanya-tanya apa gerangan yang bisa membuat anak laki-lakinya terlihat begitu bahagia. Si anak menjelaskan kepada ibunya bahwa ia merasa sangat bahagia karena ia berhasil makan siang dengan Tuhan.

Di tempat yang lain, si nenek ternyata juga akhirnya pulang ke rumahnya dengan wajah yang berseri-seri dan membuat putranya kaget melihat wajah ibunya yang begitu tenang dan senang. Putranya bertanya, "Apa yang membuat Mama terlihat begitu bahagia hari ini?". Si nenek menjawab, " Saya tadi makan bersama Tuhan di taman".

Pesan Moral dari cerita ini :
Kita kerap mengganggap remeh kekuatan sentuhan, senyuman, kata-kata baik, telinga yang mau mendengarkan, pujian yang jujur, atau perhatian yang paling kecil pun.
Semua ini bisa mengubah hidup.
Orang-orang datang ke dalam hidup kita karena alasan-alasan tertentu, pada musim tertentu, atau sepanjang hidup kita, Rangkul semuanya sama rata, sama rasa.